JAKARTA,SIDIK.CO.ID – Kini pengacara Alvin Lim tengah menjadi sorotan publik karena vokal terhadap penegakkan hukum di Indonesia.
Setelah keluar dari penjara, ia pun tak segan menguliti praktik pemerasan terhadap para tahanan di Lapas.
Pernyataan Alvin Lim soal adanya praktik pemerasan di lapas menjadi viral dan salah satunya diunggah oleh akun TikTok @soultalker__.
Blak-blakan pengacara ini menyebut bahwa jika tahanan memiliki uang maka bisa memiliki HP dan bisa digunakan di dalam penjara.
“Seluruh orang di lapas di rutan yang punya duit dan juga yang di rumah sakit pengayoman. Yang punya duit ya yang mampu beli handphone itu punya handphone temen-temen,” ujar Alvin Lim.
“Nanti saya perlu saya buktikan, saya telepon mereka satu per satu ya biar supaya diangkat, ketika diangkat kalian bisa lihat bagaimana saya menelepon orang-orang yang sedang ada di dalam lapas dan mereka bisa berkomunikasi temen-temen,” sambungnya.
Dirinya mengatakan bahwa larangan untuk membawa alat komunikasi di dalam tahanan alias lapas merupakan omong kosong belaka.
“Jadi aturan nggak boleh pakai handphone itu bulshit ya, ketika saya bilang saya klarifikasi saya bilang (Ferdy) Sambo itu sya tahu karena saya telponin semua orang dan termasuk pejabat saya ini komunikasi bahkan sampai petugas-petugas mereka dan kepala mereka teman-teman yak e kalapas mereka, ke wakil kalapas saya telponan-telponan sama mereka,” ungkap Alvin Lim.
Bahkan menurutnya bukan hanya dirinya yang mengakui menggunakan HP di lapas, tetapi semua tahanan tipikor jika memiliki masalah bisa langsung telepon ke Kepala Lapas Salemba langsung.
Namun tentu saja ada setoran yang harus diberikan karena menggunakan HP di dalam lapas yang seharusnya tidak boleh dilakukan dalam aturan
Alvin Lim juga membongkar para tahanan uang ingin lepas dari mapenaling juga harus mengeluarkan sejumlah uang ke Kalapas atau ke KLP.
Karena jika tidak maka ketika pertama kali tahanan masuk lapas harus mapenaling selama satu atau dua minggu.
“Itu bukan hanya setoran setiap minggu di lapas dan di rutan tetapi ketika pertama kali mereka masuk mapenaling. Anda bisa lepas dari mapenaling dengan cara bayar uang, ya kalau nggak ke Kalapas ke KPLP itu adalah orang nomor 2 di lapas dia kepala pengamanan,” kata Alvin Lim.
“Kalau tidak maka Anda bisa satu atau dua minggu di mapenaling. Jadi bayar itu kalau mau lepas dari mapenaling berapa juta,” lanjutnya.
Hal yang lebih mengejutkannya lagi adalah narapidana bisa request kamar dengan membeli kamar di dalam lapas.
Menurutnya, jika ingin memiliki kamar bagus di lapas maka bisa memilih kamar sendiri, mau yang kamar berdua, bertiga, berlima, dan semakin eksklusif tentunya semakin mahal.
Alvin Lim juga menceritakan bahwa ada satu tahanan yang dikenal dan sama-sama berada di lapas yang membeli tiga kamar dengan harga yang fantastis mencapai miliaran.
“Saya ada satu orang di Lapas Salemba itu yang bayar untuk beli tiga kamar sekaligus, itu senilai Rp1,5 miliar. Itu dia bayar untuk mendapatkan tiga kamar untuk beli tiga kamar,” tuturnya.
Lebih lanjut Alvin Lim merasa prihatin dengan kondisi lapas di Indonesia, ia menyebut para tahanan sebenarnya cukup kasihan karena hanya jadi objek pemerasan dari oknum penegakan hukum di lapas.***
Sumber: TikTok @soultalker_