Status tanggap darurat itu berlaku mulai Rabu (13/3) kemarin sampai dengan Senin (18/3) pekan depan
Kupang, Sidik.co.id– Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan status tanggap darurat bencana dampak dari cuaca ekstrem yang mengakibatkan sejumlah lokasi di kota itu longsor dan banjir rob di wilayah pesisir.
“Kami sudah rapat dan sudah tetapkan tanggap darurat cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir rob terjadi di wilayah pesisir seperti di Kelurahan Namosain, Fatubesi, Pasir Panjang, dan Oesapa, dan longsor juga terjadi di Kelurahan Air Nona,” kata Pj Wali Kota Kupang Fahrensy P. Funay, di Kupang, Kamis.
Dia mengatakan bahwa status tanggap darurat itu sudah diberlakukan per Rabu (13/3) malam kemarin setelah dirinya bersama Forkompimda Kota Kupang menggelar rapat secara mendadak dengan melihat kondisi yang terjadi di Kota Kupang.
“Status tanggap darurat itu berlaku mulai Rabu (13/3) kemarin sampai dengan Senin (18/3) pekan depan,” katanya.
Waktu penetapan status ini disesuaikan dengan peringatan dini dari BMKG berkaitan dengan terjadinya bencana hidrometeorologi mulai Rabu (13/3) kemarin hingga Senin (18/3) pekan depan.
Ia menjelaskan, status tanggap darurat bencana ini juga dikeluarkan karena sudah ada korban jiwa dalam bencana alam yang terjadi di kota yang dikenal dengan sebutan kota kasih itu.
Pemkot Kupang mencatat akibat cuaca ekstrem itu, seorang anak yang masih berusia empat tahun menjadi korban terserat derasnya air di got di Kota Kupang dan bersyukur selamat.
Disamping itu seorang pria menjadi korban longsor di Kota Kupang dan kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit (RS). Disamping itu juga ada korban yang tertimpa pohon akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi di daerah itu.
Cuaca ekstrem juga mengakibatkan terjadi patahan pada jalan Taibenu di Kelurahan Oebufu Kota Kupang, longsornya jalan di pesisir Pantai Namosain, longsor di Kelurahan Liliba, Nunleu dan Kelurahan Air Nona, serta 63 unit rumah dilaporkan rusak.(ANTARA)