Sidik. Co. Id. Pekanbaru.Jumat 13 September 2024.Keseruan menyaksikan balapan Formula 1 secara langsung tidak hanya terletak pada kecepatan mobil yang meliuk-liuk di lintasan, tetapi juga pada kecermatan dan ketangkasan para pembalap yang berjuang meraih kemenangan. Aksi menegangkan seperti saat pembalap menyalip di tikungan tajam menunjukkan betapa pentingnya perhitungan yang matang, keberanian, serta keterampilan di balik setiap gerakan.

Dalam setiap perlombaan, setiap tim dan pembalap tentu telah mempersiapkan taktik dan strategi yang akan mereka terapkan. Selain kemampuan menilai strategi lawan, persiapan yang matang juga menjadi kunci penting untuk meraih podium kemenangan.

Taktik dan strategi selalu menjadi bagian integral dalam sebuah persaingan, tak terkecuali di Formula 1. Dalam dunia bisnis, seringkali kita menemui konsep yang serupa, seperti dalam literatur manajemen strategi pemasaran yang membahas cara memenangkan persaingan melalui berbagai pendekatan.

Namun, timbul pertanyaan: Apakah taktik dan strategi itu sama?

Meskipun sering digunakan bersamaan, sebenarnya ada perbedaan antara keduanya. Taktik biasanya mengacu pada langkah-langkah spesifik yang diambil untuk mencapai tujuan jangka pendek, sementara strategi lebih berfokus pada perencanaan jangka panjang. Sebagai contoh, promosi produk bisa dianggap sebagai strategi jangka panjang, sedangkan promosi penjualan lebih taktis dan berfokus pada momentum tertentu.

Hendrik dalam blog Gramedia menjelaskan bahwa “Taktik adalah langkah-langkah spesifik yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” sementara “Strategi menggambarkan tujuan jangka panjang serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.”

Dari sini, kita bisa melihat bahwa taktik dan strategi, meskipun berbeda, saling melengkapi dalam mencapai tujuan. Kombinasi dari keduanya bisa menjadi kunci untuk memenangkan persaingan, sebagaimana pembalap Formula 1 yang menggabungkan taktik berani dengan strategi matang demi memenangkan balapan yang disiarkan langsung di televisi.

Penulis
Sofyan
Dosen Tetap STIE Mahaputra Riau dan M.Thoriq Alfitra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *