
Sidik. Co. Id. Dumai. Pengelolaan organisasi publik, terutama dalam konteks pembangunan, tidak dapat dipisahkan dari peran, tugas, dan fungsi pemimpin publik. Keberhasilan dalam pengelolaan ini sangat bergantung pada kemampuan pemimpin dalam mengelola organisasi yang dapat memenuhi berbagai tuntutan dan kebutuhan masyarakat dari berbagai sektor.
Tata kelola organisasi adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis untuk merencanakan, menganalisis, dan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini tidak hanya mencakup pengelolaan sumber daya, tetapi juga melibatkan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang efisien, serta pengawasan yang tepat untuk memastikan setiap langkah menuju tujuan dapat tercapai.
Tata kelola organisasi yang efektif erat kaitannya dengan manajemen yang baik. Dalam hal ini, kepemimpinan memainkan peran kunci dalam melaksanakan fungsi manajerial yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seperti yang dikatakan GR. Terry, empat fungsi manajerial tersebut adalah dasar dari setiap kegiatan pengelolaan organisasi publik yang sukses. Pemimpin publik yang baik harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan semua fungsi ini secara efektif.
Secara umum, kepemimpinan publik mengacu pada seseorang yang diberikan amanah oleh masyarakat untuk memimpin dan melayani mereka. Pemimpin publik diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat dalam menghadapi berbagai tuntutan yang berkembang seiring waktu. Di sinilah visi dan misi seorang pemimpin sangat penting. Visi yang jelas, misi yang terarah, dan program-program yang inovatif menjadi gambaran kapasitas seorang pemimpin dalam menghadapi tantangan yang ada.
Keberhasilan seorang pemimpin publik tidak hanya diukur dari kemampuan manajerialnya, tetapi juga dari kemampuannya dalam membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proses pembangunan. Selain itu, pengetahuan mendalam mengenai aturan dan regulasi yang berlaku juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan tata kelola organisasi yang baik.
Saat ini, Indonesia sedang menghadapi momentum penting dalam proses demokrasi melalui Pilkada Serentak 2024, di mana masyarakat akan memilih pemimpin publik, seperti gubernur, bupati, dan walikota, yang akan memimpin daerah mereka dalam lima tahun mendatang. Proses kampanye, terutama melalui dialogis antara pasangan calon dan masyarakat, adalah kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, dan program yang akan mereka jalankan.
Namun, tantangan bagi pemimpin publik di era globalisasi saat ini tidaklah ringan. Perubahan yang cepat dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks menuntut pemimpin untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan solutif. Konsep kepemimpinan sebagai “pelayan masyarakat” menjadi kunci untuk kesuksesan pemimpin di masa depan, karena pemimpin yang melayani dengan hati akan mampu membawa perubahan positif yang nyata.
Semoga kita dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan masyarakat, yang mampu membawa daerah menuju kemajuan yang lebih baik. Aamiin.
Penulis
Sofyan
Dosen Tetap STIE Mahaputra Riau
dan
M.Thoriq Alfitra
Mahasiswa UNRI Prodi Fisip- Ilmu Komunikasi